Rabu, 01 Mei 2013

TANGGAPAN KASUS ASAS PENGETAHUAN LINGKUNGAN



 

STUDI KASUS

Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia. Setiap aktifitas manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah. Jumlah atau volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi kita terhadap barang/material yang kita gunakan sehari-hari. Demikian juga dengan jenis sampah, sangat tergantung dari jenis material yang kita konsumsi. Oleh karena itu pengelolaan sampah tidak bisa lepas juga dari ‘pengelolaan’ gaya hidup masyrakat.

Peningkatan jumlah penduduk dan gaya hidup sangat berpengaruh pada volume sampah. Dari Data menunjukan bahwa kota Bandung setiap harinya menghasilkan sampah sebanyak 8.418 m3 dan hanya bisa terlayani sekitar 65% dan sisa tidak dapat diolah.

 

TANGGAPAN

Masalah peningkatan sampah ini sangat berpengaruh dari kuantitas masyarakat dalam sebuah Negara. Hal ini akan berdampak ke segala aspek kegiatan di sistem kenegaraan. Kerugian yang sangat besar juga bisa dirasakan bila hal tentang sampah tidak dapat ditangani dengan baik. Indonesia merupakan Negara yang juga mendapatkan peringkat dengan pengolahan sampah yang kurang baik. Penyakit, kebanjiran, kurangnya air bersih, meningkatnya harga bayar air, dan masih banyak hal lain yang bisa bermunculan diakibatkan sampah yang kurang diolah. Negara perlu membentuk suatu badan yang difokuskan untuk pembenahan wilayah kenegaraan untuk bebas dari sampah, dan badan ini harus mempunyai jangka waktu yang tepat dalam menyelesaikan kasus ini, sehingga Negara tidak perlu menghabiskan uang terlalu banyak tentang sampah untuk masa mendatang. Peraturan tegas untuk masyarakat untuk tidak membuang sampah dan pembelajaran tambahan perlu diberikan kepada pelajar untuk dapat mengolah sampah. Perusahaan di Indonesia perlu diperketat dalam masalah pengolahan sampahnya dan pemerintah harus mengamatinya dengan berkelanjutan. Kehidupan bersih perlu ada di Negara Indonesia.

 

 

Sumber :

Gambar : www.google.com

 

 

0 komentar:

Posting Komentar