Senin, 07 Maret 2011

TEORI EKONOMI MIKRO DAN MAKRO

TEORI EKONOMI MIKRO DAN MAKRO

Pengantar

Dalam menghadapi dunia perekonomian , kita harus mengetahui 2 teori yang adalah dasar dari proses perekonomian. Teori itu terdiri dari teori ekonomi mikro dan makro.

Isi

- Ilmu ekonomi mikro

Konsep teori:

(sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus).
*Konsep fundamental dalam ekonomi mikro

elastisitas ,surplus konsumsi & produksi ,permintaan agregat

*Teori konsumsi

Prefrensi ,kurva indiferen ,utilitas marjinal
*Teori produksi dan harga
efisiensi-X ,faktor produksi,maksimalisasi laba ,fungsi produksi,ekonomi skala ,diskriminasi harga ,harga transfer ,harga barang gabungan ,titik harga





Asumsi :

Teori penawaran dan permintaan biasanya mengasumsikan bahwa pasar merupakan pasar persaingan sempurna. Implikasinya ialah terdapat banyak pembeli dan penjual di dalam pasar, dan tidak satupun diantara mereka memiliki kapasitas untuk memengaruhi harga barang dan jasa secara signifikan. Dalam berbagai transaksi di kehidupan nyata, asumsi ini ternyata gagal, karena beberapa individu (baik pembeli maupun penjual) memiliki kemampuan untuk memengaruhi harga. Seringkali, dibutuhkan analisa yang lebih mendalam untuk memahami persamaan penawaran-permintaan terhadap suatu barang. Bagaimanapun, teori ini bekerja dengan baik dalam situasi yang sederhana.

Ekonomi arus utama (mainstream economics) tidak berasumsi apriori bahwa pasar lebih disukai daripada bentuk organisasi sosial lainnya. Bahkan, banyak analisa telah dilakukan untuk membahas beragam kasus yang disebut "kegagalan pasar", yang mengarah pada alokasi sumber daya yang suboptimal, bila ditinjau dari sudut pandang tertentu (contoh sederhananya ialah jalan tol, yang menguntungkan semua orang untuk digunakan tetapi tidak langsung menguntungkan mereka untuk membiayainya). Dalam kasus ini, ekonom akan berusaha untuk mencari kebijakan yang akan menghindari kesia-siaan langsung di bawah kendali pemerintah, secara tidak langsung oleh regulasi yang membuat pengguna pasar untuk bertindak sesuai norma konsisten dengan kesejahteraan optimal, atau dengan membuat "pasar yang hilang" untuk memungkinkan perdagangan efisien dimana tidak ada yang pernah terjadi sebelumnya. Hal ini dipelajari di bidang tindakan kolektif. Harus dicatat juga bahwa "kesejahteraan optimal" biasanya memakai norma Pareto, dimana dalam aplikasi matematisnya efisiensi Kaldor-Hicks, tidak konsisten dengan norma utilitarian dalam sisi normatif dari ekonomi yang mempelajari tindakan kolektif, disebut pilihan masyarakat/publik. Kegagalan pasar dalam ekonomi positif (ekonomi mikro) dibatasi dalam implikasi tanpa mencampurkan kepercayaan para ekonom dan teorinya. Dalam ekonomi mikro, istilah "kegagalan pasar" tidak berarti bahwa sebuah pasar tidak lagi berfungsi. Malahan, sebuah kegagalan pasar adalah situasi dimana sebuah pasar efisien dalam mengatur produksi atau alokasi barang dan jasa ke konsumen. Ekonom normalnya memakai istilah ini pada situasi dimana inefisiensi sudah dramatis, atau ketika disugestikan bahwa institusi non pasar akan memberi hasil yang diinginkan. Di sisi lain, pada konteks politik, pemegang modal atau saham menggunakan istilah kegagalan pasar untuk situasi saat pasar dipaksa untuk tidak melayani "kepentingan publik", sebuah pernyataan subyektif yang biasanya dibuat dari landasan moral atau sosial.

Empat jenis utama penyebab kegagalan pasar adalah :

* Monopoli atau dalam kasus lain dari penyalahgunaan dari kekuasaan pasar dimana "sebuah" pembeli atau penjual bisa memberi pengaruh signifikan pada harga atau keluaran. Penyalahgunaan kekuasaan pasar bisa dikurangi dengan menggunakan undang-undang anti-trust.
* Eksternalitas, dimana terjadi dalam kasus dimana "pasar tidak dibawa kedalam akun dari akibat aktivitas ekonomi didalam orang luar/asing." Ada eksternalitas positif dan eksternalitas negatif. Eksternalitas positif terjadi dalam kasus seperti dimana program kesehatan keluarga di televisi meningkatkan kesehatan publik. Eksternalitas negatif terjadi ketika proses dalam perusahaan menimbulkan polusi udara atau saluran air. Eksternalitas negatif bisa dikurangi dengan regulasi dari pemerintah, pajak, atau subsidi, atau dengan menggunakan hak properti untuk memaksa perusahaan atau perorangan untuk menerima akibat dari usaha ekonomi mereka pada taraf yang seharusnya.
* Barang publik seperti pertahanan nasional dan kegiatan dalam kesehatan publik seperti pembasmian sarang nyamuk. Contohnya, jika membasmi sarang nyamuk diserahkan pada pasar pribadi, maka jauh lebih sedikit sarang yang mungkin akan dibasmi. Untuk menyediakan penawaran yang baik dari barang publik, negara biasanya menggunakan pajak-pajak yang mengharuskan semua penduduk untuk membayar pda barang publik tersebut (berkaitan dengan pengetahuan kurang dari eksternalitas positif pada pihak ketiga/kesejahteraan sosial).
* Kasus dimana terdapat informasi asimetris atau ketidak pastian (informasi yang inefisien). Informasi asimetris terjadi ketika salah satu pihak dari transaksi memiliki informasi yang lebih banyak dan baik dari pihak yang lain. Biasanya para penjua yang lebih tahu tentang produk tersebut daripada sang pembeli, tapi ini tidak selalu terjadi dalam kasus ini. Contohnya, para pelaku bisnis mobil bekas mungkin mengetahui dimana mobil tersebut telah digunakan sebagai mobil pengantar atau taksi, informasi yang tidak tersedia bagi pembeli. Contoh dimana pembeli memiliki informasi lebih baik dari penjual merupakan penjualan rumah atau vila, yang mensyaratkan kesaksian penghuni sebelumnya. Seorang broker real estate membeli rumah ini mungkin memiliki informasi lebih tentang rumah tersebut dibandingkan anggota keluarga yang ditinggalkan. Situasi ini dijelaskan pertamakali oleh Kenneth J. Arrow di artikel seminar tentang kesehatan tahun 1963 berjudul "ketidakpastian dan Kesejahteraan Ekonomi dari Kepedulian Kesehatan," di dalam American Economic Review. George Akerlof kemudian menggunakan istilah informasi asimetris pada karyanya ditahun 1970 The Market for Lemons. Akerlof menyadari bahwa , dalam pasar seperti itu, nilai rata-rata dari komoditas cenderung menurun, bahkan untuk kualitas yang sangat sempurna kebaikannya, karena para pembelinya tidak memiliki cara untuk mengetahui apakah produk yang mereka beli akan menjadi sebuah "lemon" (produk yang menyesatkan).



Permintaan untuk berbagai komoditas oleh perorangan biasanya disebut sebagai hasil dari proses maksimalisasi kepuasan. Penafsiran dari hubungan antara harga dan kuantitas yang diminta dari barang yang diberi, memberi semua barang dan jasa yang lain, pilihan pengaturan seperti inilah yang akan memberikan kebahagiaan tertinggi bagi para konsumen. Model operasi Diasumsikan bahwa semua perusahaan mengikuti pembuatan keputusan rasional, dan akan memproduksi pada keluaran maksimalisasi keuntungan.

Salah satu tujuan ekonomi mikro adalah menganalisa pasar beserta mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan alokasi dari sumber terbatas diantara banyak penggunaan alternatif. Ekonomi mikro menganalisa kegagalan pasar, yaitu ketika pasar gagal dalam memproduksi hasil yang efisien; serta menjelaskan berbagai kondisi teoritis yang dibutuhkan bagi suatu pasar persaingan sempurna. Bidang-bidang penelitian yang penting dalam ekonomi mikro, meliputi pembahasan mengenai keseimbangan umum (general equilibrium), keadaan pasar dalam informasi asimetris, pilihan dalam situasi ketidakpastian, serta berbagai aplikasi ekonomi dari teori permainan. Juga mendapat perhatian ialah pembahasan mengenai elastisitas produk dalam sistem pasar.

Diasumsikan bahwa semua perusahaan mengikuti pembuatan keputusan rasional, dan akan memproduksi pada keluaran maksimalisasi keuntungan. Dalam asumsi ini, ada empat kategori dimana keuntungan perusahaan akan dipertimbangkan:

* Sebuah perusahaan dikatakan membuat sebuah keuntungan ekonomi ketika average total cost lebih rendah dari setiap produk tambahan pada keluaran maksimalisasi keuntungan. Keuntungan ekonomi adalah setara dengan kuantitas keluaran dikali dengan perbedaan antara average total cost dan harga.
* Sebuah perusahaan dikatakan membuat sebuah keuntungan normal ketika keuntungan ekonominya sama dengan nol. Keadaan ini terjadi ketika average total cost setara dengan harga pada keluaran maksimalisasi keuntungan.
* Jika harga adalah di antara average total cost dan average variable cost pada keluaran maksimalisasi keuntungan, maka perusahaan tersebut dalam kondisi kerugian minimal. Perusahaan ini harusnya masih meneruskan produksi, karena kerugiannya akan makin membesar jika berhenti produksi. Dengan produksi terus menerus, perusahaan bisa menaikkan biaya variabel dan akhirnya biaya tetap, tetapi dengan menghentikan semuanya akan mengakibatkan kehilangan semua biaya tetapnya.
* Jika harga dibawah average variable cost pada maksimalisasi keuntungan, perusahaan harus melakukan penghentian. Kerugian diminimalisir dengan tidak memproduksi sama sekali, karena produksi tidak akan menghasilkan keuntungan yang cukup signifikan untuk membiayai semua biaya tetap dan bagian dari biaya variabel. Dengan tidak berproduksi, kerugian perusahaan hanya pada biaya tetap. Dengan kehilangan biaya tetapnya, perusahaan menemui tantangan. Akan keluar dari pasar seutuhnya atau tetap bersaing dengan risiko kerugian menyeluruh.

Ekonomi mikro yang diterapkan termasuk area besar belajar, banyak diantaranya menggambarkan metode dari yang lainnya. Regulasi dan organisasi industri mempelajari topik seperti masuk dan keluar dari firma, inovasi, aturan merek dagang. Hukum dan Ekonomi menerapkan prinsip ekonomi mikro ke pemilihan dan penguatan dari berkompetisi dengan rezim legal dan efisiensi relatifnya. Ekonomi Perburuhan mempelajari upah, kepegawaian, dan dinamika pasar buruh. Finansial publik (juga dikenal dengan ekonomi publik) mempelajari rancangan dari pajak pemerintah dan kebijakan pengeluaran dan efek ekonomi dari kebijakan-kebijakan tersebut (contohnya, program asuransi sosial). Ekonomi kesehatan mempelajari organisasi dari sistem kesehatan, termasuk peran dari pegawai kesehatan dan program asuransi kesehatan. Politik ekonomi mempelajari peran dari institusi politik dalam menentukan keluarnya sebuah kebijakan. Ekonomi kependudukan, yang mempelajari tantangan yang dihadapi oleh kota-kota, seperti gepeng, polusi air dan udara, kemacetan lalu-lintas, dan kemiskinan, digambarkan dalam geografi kependudukan dan sosiologi. Finansial Ekonomi mempelajari topik seperti struktur dari portofolio yang optimal, rasio dari pengembalian ke modal, analisa ekonometri dari keamanan pengembalian, dan kebiasaan finansial korporat. Bidang Sejarah ekonomi mempelajari evolusi dari ekonomi dan institusi ekonomi, menggunakan metode dan teknik dari bidang ekonomi, sejarah, geografi, sosiologi, psikologi dan ilmu politik.





Metodologi:

Ekuilibirium umum,teori Game ,ekonomi institusional, ekonomi neoklasik, ekonomi ustria



- Ilmu ekonomi makro

Konsep teori:



Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional. Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut :

* Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
* Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.
* Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.



Asumsi :

Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan sepertipertumbuhan ekonomi, stabilitas harga,tenaga kerjadan pencapaiankeseimbangan neraca yang berkesinambungan.

Hingga 1930sebagian besar analisis ekonomi terfokus pada industri dan perusahaan. Ketika terjadiDepresi Besar pada tahun 1930-an, dan dengan perkembangan konsep pendapatan nasional dan statistik produk, bidang ekonomi makro mulai berkembang. Saat itu, gagasan-gagasan yang terutama berasal dari John Maynard Keynes, yang menggunakan konsep

aggregate demand

untuk menjelaskan fluktuasi antara hasil produksi dan tingkat pengangguran,sangat berpengaruh dalam perkembangan bidang ini.Keynesianisme didasarkan pada gagasan- gagasannya.

Pembedaan tradisional adalah antara dua pendekatan berbeda ke ekonomi: ekonomi Keynesian,memusatkan pada permintaan; dan ekonomi sisi-penyediaan (atau neo-klasik) yang memusatkanpada persediaan. Keduanya tidak bisa berjalan sendiri, namun ini hanya permasalahanpenekanan.



Metodologi:
Metodologi Ekonomi Positivisme

Dalam dunia ilmiah dikenal tiga metodologi umum dalam pengembangan ilmu pengetahuan, yaitu: apriori, aposteriori dan reduksionis. Kesemua itu merupakan landasan dalam metodologi positivisme. Paper ini akan menelusuri sejarah perkembangan metodologi tersebut serta implikasinya dalam ilmu ekonomi.

Karl Popper mempertemukan filosofi keilmuan lama dengan yang baru, antara metode induktif dengan metode deduktif. Popper berpendapat bahwa teori ilmiah yang terbaik harus dapat difalsifikasi setidaknya secara prinsip bila tidak sesuai dengan kenyataan empiris.

Sedangkan Thomas Kuhn menciptakan paradigma yang merupakan dasar utama dalam bidang ilmiah. Kuhn juga mengemukakan bahwa dalam kenyataannya teori utama dalam ilmu pengetahuan alam tidak dapat difalsifikasi secara langsung.

Pengaruh positivisme dalam ilmu ekonomi meliputi rentang waktu sekitar 40 tahun (1930 – 1970). Tiga ekonom yang tulisannya sebagian besar mencerminkan pengaruh dari positivisme adalah T.W. Hutchison, Paul Samuelson dan Milton Friedman.

Kebalikan dari ekonomi mikro ialah ekonomi makro, yang membahas aktivitas ekonomi secara keseluruhan, terutama mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, berbagai kebijakan perekonomian yang berhubungan, serta dampak atas beragam tindakan pemerintah (misalnya perubahan tingkat pajak) terhadap hal-hal tersebut.



Penutup dan kesimpulan

Pembagian Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro ini tidaklah mutlak sebab pengertian total (agregat) merupakan penjumlahan dari satuan-satuan (unit-unit khusus yang lebih kecil). Misalnya, pendapatan nasional adalah penjumlahan dari pendapatan rumah tangga yang terdapat dalam suatu masyarakat. Membagi Ilmu Ekonomi menjadi Makro dan Mikro tidaklah berarti bahwa persoalan-persoalan pendapatan tidak dipersoalkan lagi dalam Ekonomi Mikro dan persoalan-persoalan tentang harga tidak dibicarakan lagi dalam Ekonomi Makro.
Kedua persoalan itu sebenarnya masih juga dibahas hanya saja pembahasannya berbeda. Untuk itu, ayo kita lihat perbedaan antara Ekonomi Mikro dan Ekonomi makro dalam table berikut:
Ekonomi Mikro Ekonomi Makro
1. Membahas perilaku individu rumah tangga.
2. Membahas perilaku individu perusahaan.
3. Membahas perilaku suatu pasar (industry).
4. Menganalisis masalah-masalah:
a. Proses terjadinya tingkat harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan di pasar dalam Teori Harga;
b. Bagaimana produsen menentukan tingkat produksi dan memilih factor produksi sehingga dapat memberikan keuntungan dalam Teori Produksi;
c. Factor-faktor yang menentukan pendapatan setiap factor produksi dalam Teori Distribusi. 1. Membahas perilaku rumah tangga dalam suatu perekonomian Negara.
2. Membahas perilaku seluruh perusahaan yang terdapat dalam suatu perekonomian Negara.
3. Membahas perilaku seluruh pasar (industry) dalam suatu perekonomian Negara.
4. Menjelaskan persoalan-persoalan:
a. Factor-faktor produksi yang tidak dapat digunakan secara penuh dalam perekonomian yang diatur oleh mekanisme pasar;
b. Langkah-langkah pemerintah untuk mengatasi masalah pengangguran;
c. Factor-faktor yang menyebabkan terjadinya kenaikan harga-harga barang (inflasi) serta kebijakan apa untuk mengatasi masalah inflasi tersebut.

Masalah Utama Setiap Perekonomian

Setiap negara di dunia ini mempunyai konsepsinya sendiri-sendiri mengenai arah perkembangan perekonomiannya. Untuk itu, merekapun telah memiliki sistem perekonomian yang dirasa cocok dengan keadaannya masing-masing.



Daftar Pustaka

1. ^ www.mcwdn.org/ECONOMICS/EcoGlossary.html
2. ^ www.nmlites.org/standards/socialstudies/glossary.html
3. ^ www.mcwdn.org/ECONOMICS/EcoGlossary.html
4. ^ www.econ100.com/eu5e/open/glossary.html
5. ^ a b c d http://www.economist.com/research/Economics/alphabetic.cfm?LETTER=M#marketfailure

* Bade, Robin; and Michael Parkin. Foundations of Microeconomics. Addison Wesley Paperback 1st Edition: 2001.
* Eaton, B. Curtis; Eaton, Diane F.; and Douglas W. Allen. Microeconomics. Prentice Hall, 5th Edition: 2002.
* Frank, Robert A.; Microeconomics and Behavior. McGraw-Hill/Irwin, 6th Edition: 2006.
* Friedman, Milton . Price Theory. Aldine Transaction: 1976
* Jehle, Geoffrey A.; and Philip J. Reny. Advanced Microeconomic Theory. Addison Wesley Paperback, 2nd Edition: 2000.
* Hicks, John R. Value and Capital. Clarendon Press. [1939] 1946, 2nd ed.
* Katz, Michael L.; and Harvey S. Rosen. Microeconomics. McGraw-Hill/Irwin, 3rd Edition: 1997.
* Kreps, David M. A Course in Microeconomic Theory. Princeton University Press: 1990
* Landsburg, Steven. Price Theory and Applications. South-Western College Pub, 5th Edition: 2001.
* Mankiw , N. Gregory. Principles of Microeconomics. South-Western Pub, 2nd Edition: 2000.
* Mas-Colell, Andreu; Whinston, Michael D.; and Jerry R. Green. Microeconomic Theory. Oxford University Press , US : 1995.
* McGuigan, James R.; Moyer, R. Charles; and Frederick H. Harris. Managerial Economics: Applications, Strategy and Tactics. South-Western Educational Publishing, 9th Edition: 2001.
* Nicholson, Walter. Microeconomic Theory: Basic Principles and Extensions. South-Western College Pub, 8th Edition: 2001.
* Perloff, Jeffrey M. Microeconomics. Pearson - Addison Wesley, 4th Edition: 2007.
* Pindyck, Robert S.; and Daniel L. Rubinfeld. Microeconomics. Prentice Hall, 5th Edition: 2000.
* Ruffin, Roy J.; and Paul R. Gregory. Principles of Microeconomics. Addison Wesley, 7th Edition: 2000.
* Varian, Hal R. Microeconomic Analysis. W. W. Norton & Company, 3rd Edition.



Ini adalah artikel bagus. Klik untuk informasi lebih lanjut.

Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_mikro





Nama: PUTRI KENDALIMAN

Npm: 35410453

Kelas: 1id03

Blog: blessingmefull@blogspot.com

HUBUNGAN ANTARA VARIABEL DALAM FUNGSI PERMINTAAN

HUBUNGAN ANTARA VARIABEL DALAM FUNGSI PERMINTAAN


Contoh soal:
Saya membeli sepatu yang saya suka, mereknya yongki komaladi. Saya menyukai barang tersebut karena :
1) mereknya sudah terpercaya
2) harganya tidak terlalu mahal
3) saya kurang percaya kualitas merek lain
4) sepatu yongki adalah handmade shoes
5) buatan dalam negeri
6) kulitnya baik
7) mudah mendapatkan sepatu itu di toko – toko terbaik
8) sepatunya tahan lama
9) gayanya selalu tidak ketinggalan

Faktor – faktor di atas mempengaruhi cara berpikir dan menjadi dampak dalam
Sisi permintaan (demand analysis); kualitas barang yang mampu di beli konsumen pada periode pada kondisi tertentu.

Qdx = F(Px, I, Pr, Pe, Ie,Pae, T, N, A, F, O)

Nama Varibel Simbol Hubungan Slope Keterangan
- Harga produk P Negatif - Hasil minus karena tidak mempengaruhi permintaan
- Pendapatan konsumen I Negatif untuk prodak inferior - Inferior adalah barang bermutu rendah , maka permintaan akan barang ini akan menurun
- Harga produk lain/ pengharapan
Pr - Positif untuk subtitusi
- Negatif untuk komplemen +

- +Ketersedian barang pengganti yang mutu nya sama bagus akan berdampak barang ini diminati,
- Ketersedian barang pelengkap tidak akan mempengaruhi kepuasan konsumen .jadi barang komplemen tidak di butuhkan
- Ekspektasi harga produk di masa mendatang
Pe positif + Bila harga di masa mendatang telah di ramalkan akan naik , maka positif/ pasti orang akan membeli barang tersebut saat ini
- Ekspektasi pendapatan konsumen di masa mendatang Ie positif + Bila telah di ramalkan pendapatan orang tersebut akan naik maka positif/ pasti ia merencanakan barang apa saja yang bisa ia beli
- Espektasi ketersediaan produk di masa mendatang Pae Negatif - Kelangkaan barang tidak akan mempengaruhi selera orang untuk membeli sesuatu
- Selera konsumen T positif + Selera mempengaruhi kenaikan permintaan akan barang, bila kualitasnya baik maka positif/pasti orang itu akan membelinya
- Banyak konsumeri N positif + Tuntutan seseorang dalam hidup mempengaruhi pola pikir dalam mencapai kebutuhannya
- Iklan A positif + Promosi barang akan mempengaruhi minat untuk membeli barang itu
- features F positif + Ragam/ keunikan yang barang itu bisa tampilkan , memberi kepuasan konsumen


Nama : Putri Kendaliman
NPM : 35410453
Kelas :Id03
Blog : blessingmefull.blogspot.com