Minggu, 16 Juni 2013

TANGGAPAN STUDI KASUS ILMU TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN





Studi Kasus:

Selama beberapa tahun terakhir ini perkembangan teknologi informasi (TI) semakin maju sejalan dengan kebutuhan manusia yang semakin meningkat. Pengenalan terhadap perangkat teknologi pun seharusnya sudah dilakukan sejak dini agar tidak “gaptek” atau gagap teknologi di era globalisasi yang semakin berkembang apalagi di Indonesia. “Anak-anak Indonesia seharusnya sudah dikenalkan pada teknologi itu sejak pre-school. Sekitar usia empat tahun.”ujar Tika Bisono, dalam acara memanfaatkan perangkat teknologi untuk Pengembangan Kreativitas Anak, di Kidzania, Jakarta, Selasa (19/2).

Menurut Tika Bisono, penggunaan teknologi informasi yang semakin canggih pada anak-anak, seharusnya mendapat pendampingan dari orang tua. “Orangtua dapat mengarahkan anak-anak dalam penggunaan perangkat-perangkat teknologi tersebut, sehingga penggunaannya tidak melewati batas-batasnya. Menurut hasil penelitian lembaga riset pasar ritel dan konsumen global, NPD Group yang berkedudukan di New York, Amerika Serikat, pada pertengahan 2007, anak-anak usia empat sampai lima tahun yang berada di Amerika Serikat, paling sering menggunakan perangkat teknologi komputer. Walaupun penelitian ini dilakukan di Amerika Serikat namun hasilnya bisa menjadi sebuah rujukan bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia, seiring dengan meningkatnya fenomena anak-anak yang akrab dengan dunia TI. Tika mengungkapkan saat ini anak-anak kelas menengah keatas di Indonesia memiliki kemampuan yang tinggi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), karena memiliki akses yang memadai. “Ini seharusnya menjadi sorotan pemerintah. Bagaimana anak-anak menengah ke bawah pun bisa memiliki akses untuk tahu tentang kemajuan teknologi,” tambah Tika

Tanggapan:
Perkembangan teknologi memang bisa berdampak baik dalam pengetahuan seseorang, baik anak kecil sampai orang dewasa tetapi teknologi akan berdampak maksimal bila penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan pemakainya, Jika kita melihat seorang anak kecil bila dengan bebas menggunakan teknologi seperti komputer maka akan kehilangan arti dari pemenuhan manfaat pada perkembangan anak itu. Otak anak itu tidak akan bekerja maksimal bila dalam pertumbuhannya hanya mengandalkan computer, karena yang kita tahu anak-anak usia belasan tahun lebih baik menggerakkan otak nya dengan permainan anak seusianya dan lebih ke interaksi sesamanya. Saya kurang setuju bila anak-anak sudah diberikan kebebasan dalam menggunakan computer dan jejaring social. Pada penduduk pemukiman terpencil perlu diberikan perhatian khusus jangan sampai tertingggal dengan pusat kota. Pengetahuan tentang computer harus diberikan tetap pada kebutuhan yang ada.

0 komentar:

Posting Komentar